Masjid Rest Area Km 22 Jalan Tol Semarang-Bawen, Semarang
Kamis, 19 September 2019
Tulis Komentar
Liburan sekolah tiga tahun yang lalu, kami sekeluarga melakukan perjalanan untuk berlibur di Ungaran, Kabupaten Semarang. Senin, tanggal 26 Desember 2016, kami berangkat dari Tuban melaui jalur pantura dan singgah semalam di Kudus. Esok paginya, Selasa tanggal 27 Desember 2016 kami melanjutkan perjalanan ke Ungaran. Untuk sampai ke Ungaran, kami melewati jalan tol Semarang – Bawen. Jalan tol Semarang - Bawen termasuk salah satu jalan tol yang melewati daerah pegunungan Ungaran sehingga memiliki view yang bagus sekali.
Sampai tengah hari, kami masih di jalan tol yang berada pada ketinggian bukit ungaran. Ketiak sampai di Km 22, kami melihat rest area yang luas dan terlihat sudah banyak kendaraan yang parkir di sana. Kebetulan pas waktunya dhuhur dan tubuh terasa letih, kami membelokkan kendaraan ke rest area untuk menunaikan sholat dan beristirahat sejenak mengembalikan kesegaran. Ternyata rest areanya benar-benar luas dan sepertinya belum lama beroperasi karena pembangunannya belum 100%, masih terlihat ada bangunan-bangunan yang butuh penyelesaian. Rest area ini menawarkan pemandangan yang indah menyegarkan mata karena berada di ketinggian lereng bukit ungaran dengan view gunung ungaran. Hawanya terasa dingin menyejukan, terlebih waktu itu cuaca mendung berawan.
Meskipun belum 100% selesai, namun rest area ini telah memiliki sarana dan prasrananya yang memadai. Rest area ini telah dilengkapi dengan fasilitas parkir, SPBU, toilet (kamar mandi/WC), foodcourt, restoran dan masjid. Masjidnya ketika itu belum ada namanya sehingga lebih dikenal dengan Masjid Rest Area Km 22 Jalan Tol Semarang – Bawen, dusun Ngemplak, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Baca juga : Masjid Citarasa Klenteng, Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pasuruan
Masjidnya unik dengan desain modern, tidak berkubah tapi bentuknya seperti kubah (dome), bangunan melengkung yang membentuk setengah lingkaran. Masjidnya terlihat seperti kotak persegi yang dilingkupi kubah setengah lingkaran. Keempat sisi masjid terlihat setengah lingkaran dengan dinding berupa jendela-jendela dan pintu-pintu kaca. Atap masjid berwarna merah kecoklatan. Untuk ukuran masjid yang berlokasi di rest area, masjid ini sangat luas yang mampu menampung hingga ratusan jamaah.
Bagian dalam masjid terlihat luas dan terbuka penuh ventilasi, tidak ada dinding penyangga di tengah ruangan. Lantai masjid bersih beralas marmer warna krem dan tidak berkarpet. Dinding kiblat juga berwarna krem, uniknya pada bagian imamah terlihat seperti jendela terbuka. Tidak ada plafon masjid, plafonnya langsung berupa konstruksi masjid yang melengkung setengah lingkaran berwarna putih. Ruangan masjid tidak memerlukan AC atau kipas angin karena masjid terbuka penuh ventilasi dan berada di ketinggian yang berhawa sejuk menyegarkan.
Alhamdulillah, dapat menunaikan sholat berjamaah di Masjid rest area Km 22 Jalan Tol Semarang – Bawen yang unik dan modern ini. Sebagaimana masjid para musafir, yang jamaahnya tidak berdatangan secara berbarengan, maka sholat berjamaah di masjid ini pun bergelombang sesuai dengan kedatangan jamaah masing-masing dan bila sudah tidak mendapatkan jamaah terpaksa sholat sendiri.
Selesai sholat, kami beristirahat sebentar untuk menikmati kesegaran, kesejukan dan keindahan pemandangan di sekitar rest area. Setelahnya, kami makan siang di salah satu foodcourt yang ada di sekitaran masjid. Dengan perut yang sudah terisi dan kembali segar selepas istirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Ungaran menuju hotel tempat menginap yang sudah sudah dipesan sebelumnya, berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Km 25,5 Ungaran, Kelurahan Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Bagi para musafir yang kebetulan melewati Jalan Tol Semarang – Bawen, tidak ada ruginya untuk mampir di Masjid Rest Area Km 22. Selain unik dan modern, masjidnya luas dan bersih dengan pemandangan yang indah menyegarkan.
Sampai tengah hari, kami masih di jalan tol yang berada pada ketinggian bukit ungaran. Ketiak sampai di Km 22, kami melihat rest area yang luas dan terlihat sudah banyak kendaraan yang parkir di sana. Kebetulan pas waktunya dhuhur dan tubuh terasa letih, kami membelokkan kendaraan ke rest area untuk menunaikan sholat dan beristirahat sejenak mengembalikan kesegaran. Ternyata rest areanya benar-benar luas dan sepertinya belum lama beroperasi karena pembangunannya belum 100%, masih terlihat ada bangunan-bangunan yang butuh penyelesaian. Rest area ini menawarkan pemandangan yang indah menyegarkan mata karena berada di ketinggian lereng bukit ungaran dengan view gunung ungaran. Hawanya terasa dingin menyejukan, terlebih waktu itu cuaca mendung berawan.
Ruangan Masjid Rest Area KM 22 |
Meskipun belum 100% selesai, namun rest area ini telah memiliki sarana dan prasrananya yang memadai. Rest area ini telah dilengkapi dengan fasilitas parkir, SPBU, toilet (kamar mandi/WC), foodcourt, restoran dan masjid. Masjidnya ketika itu belum ada namanya sehingga lebih dikenal dengan Masjid Rest Area Km 22 Jalan Tol Semarang – Bawen, dusun Ngemplak, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Baca juga : Masjid Citarasa Klenteng, Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pasuruan
Masjidnya unik dengan desain modern, tidak berkubah tapi bentuknya seperti kubah (dome), bangunan melengkung yang membentuk setengah lingkaran. Masjidnya terlihat seperti kotak persegi yang dilingkupi kubah setengah lingkaran. Keempat sisi masjid terlihat setengah lingkaran dengan dinding berupa jendela-jendela dan pintu-pintu kaca. Atap masjid berwarna merah kecoklatan. Untuk ukuran masjid yang berlokasi di rest area, masjid ini sangat luas yang mampu menampung hingga ratusan jamaah.
Ruangan Masjid Rest Area KM 22 |
Bagian dalam masjid terlihat luas dan terbuka penuh ventilasi, tidak ada dinding penyangga di tengah ruangan. Lantai masjid bersih beralas marmer warna krem dan tidak berkarpet. Dinding kiblat juga berwarna krem, uniknya pada bagian imamah terlihat seperti jendela terbuka. Tidak ada plafon masjid, plafonnya langsung berupa konstruksi masjid yang melengkung setengah lingkaran berwarna putih. Ruangan masjid tidak memerlukan AC atau kipas angin karena masjid terbuka penuh ventilasi dan berada di ketinggian yang berhawa sejuk menyegarkan.
Alhamdulillah, dapat menunaikan sholat berjamaah di Masjid rest area Km 22 Jalan Tol Semarang – Bawen yang unik dan modern ini. Sebagaimana masjid para musafir, yang jamaahnya tidak berdatangan secara berbarengan, maka sholat berjamaah di masjid ini pun bergelombang sesuai dengan kedatangan jamaah masing-masing dan bila sudah tidak mendapatkan jamaah terpaksa sholat sendiri.
Masjid Rest Area Km 22 Jl. Tol Semarang-Bawen |
Selesai sholat, kami beristirahat sebentar untuk menikmati kesegaran, kesejukan dan keindahan pemandangan di sekitar rest area. Setelahnya, kami makan siang di salah satu foodcourt yang ada di sekitaran masjid. Dengan perut yang sudah terisi dan kembali segar selepas istirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Ungaran menuju hotel tempat menginap yang sudah sudah dipesan sebelumnya, berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Km 25,5 Ungaran, Kelurahan Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Bagi para musafir yang kebetulan melewati Jalan Tol Semarang – Bawen, tidak ada ruginya untuk mampir di Masjid Rest Area Km 22. Selain unik dan modern, masjidnya luas dan bersih dengan pemandangan yang indah menyegarkan.
Belum ada Komentar untuk "Masjid Rest Area Km 22 Jalan Tol Semarang-Bawen, Semarang"
Posting Komentar