Diantara Orang Yang Tidak Tersentuh Api Neraka, Orang Yang Hayyin
Jumat, 07 Februari 2020
Tulis Komentar
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه
“Ada
seorang aulia kekasih Allah SWT sedang berjalan menuju pasar, kemudian tiba-tiba
ada orang yang melempari kotoran diatas kepalanya. Sang wali ini memang terkenal
sangat sabar, orang yang memiliki ketakutan kepada Allah SWT. Ketika sedang menuju pasar tiba-tiba ada
orang yang melemparinya kotoran binatang, apakah kemudian kekasih Allah ini
marah? Ternyata tidak. Apakah sang wali kekasih Allah ini kemudian membalas
orang tersebut? Ternyata tidak, bahkan sang wali kekasih Allah ini tersenyum
kepada orang yang melemparinya. Ketika dia ditanya orang banyak,”Mengapa engkau
tidak membalas perlakuan keji ini terhadap dia.” Sang wali kekasih Allah ini
menjawab,”Mengapa saya harus membalas perlakuan ini, karena saya sedang melihat
Allah sedang bercanda kepadaku,” kata khatib mengawali tema khutbahnya pada
hari Jumat tanggal 20 Desember 2019 di Masjid
Manba’ul Falah, Jalan Veteran 52, Sidomoro, Gresik.
Kisah ini
merupakan kisah suri tauladan bagi diri kita. Seorang kekasih Allah SWT yang
sudah memiliki kefahaman bahwa apa yang terjadi dengan dirinya adalah atas izin
Allah, bahwa segala sesuatu yang menimpa dirinya adalah af’al (perbuatan) dari Allah. Sehingga ketika dirinya disakiti,
dihina oleh orang-orang, dia menyatakan Allah sedang bercanda dengan dirinya.
Karena dia menyadari betul bahwa itu adalah af’al
Allah SWT. Inilah yang oleh Rasulullah saw disebut orang yang memiliki jiwa
yang Hayyin, jiwa yang tidak akan
tersentuh oleh api neraka.
Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadist riwayat Tirmidzi yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu :
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻤَﻦْ ﺗُﺤَﺮَّﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻗَﺎﻝَﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻫَﻴِّﻦٍ، ﻟَﻴِّﻦٍ، ﻗَﺮِﻳﺐٍ، ﺳَﻬْﻞٍ
“Maukah engkau, aku beri kabar orang-orang yang tidak tersentuh api neraka?” Para sahabat berkata, “Bala (Ya), wahai Rasulullah” Beliau menjawab: “ Orang yang tidak tersentuh api neraka adalah orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.”
Diantara
orang yang tidak tersentuh api neraka adalah orang yang memiliki jiwa hayyin. Lalu apakah yang disebut Hayyin, para ulama memberikan 3
penafsiran :
1. Yang
pertama, orang yang tidak mudah memaki orang lain, orang yang tidak mudah
menghina orang lain, orang yang tidak mudah menyesatkan orang lain, orang yang tidak
mudah menyalahkan orang lain. Orang yang memiliki jiwa yang lapang, yang
memiliki kesadaran kepada Allah SWT, maka dia tidak mudah untuk mencaci maki,
mengolok-olok orang lain.
Di era medsos seperti sekarang ini, begitu mudahnya orang-orang mencaci maki, mengolok-olok dan menghina orang lain bahkan terhadap ulama sekalipun. Mendengar berita bahwa ada seseorang malakukan kesalahan sedikit saja, mereka dengan mudah mencaci, menghina, mengolok-olok dan menyebarkan ke medsos tanpa pernah meminta keterangan atau penjelasan.
Oleh karena itu ma’syiral
muslimin rohimakumullah, janganlah kita masuk ke ruang berisik yang
ditimbulkan oleh caci maki dan hinaan, janganlah kita ikut di dalamnya karena hal
itu termasuk lingkaran ketidakbaikan. Yang perlu kita lakukan apabila melihat
hal tersebut, maka kita berdoa kepada Allah semoga mereka diberikan hidayah
oleh Allah SWT.
2. Yang
kedua, jiwa yang mudah memaafkan. Seringkali orang lain yang datang kepada kita
dengan membawa bunga, dengan memberikan kebungahan, kesenangan terhadap kita, wajar
kalau tidak mengubah situasi jiwa kita. Tetapi
kalau ada orang lain yang membawa duri kepada kita yang bisa saja menyakiti
hati dan jiwa kita, apakah jiwa kita mudah untuk memaafkan orang yang membawa duri
kepada kita.
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah, barangkali kisahnya
Sayyidina Abu Bakar ra. Beliau didholimi oleh keponakannya sendiri dimana keponakannya
yang telah dipenuhi kehidupan sehari-hari, satu keluarga dipenuhi kehidupannya oleh
Abu Bakar ra, yaitu yang bernama Misthah bin Utsatsah. Orang yang dipenuhi kehidupannya sehari-hari
melemparkan duri kepada Sayyidina Abu Bakar ra, dengan menyebarkan berita bahwa
Aisyah ra putrinya melakukan perbuatan yang tidak senonoh.
Maka saat itu, Abu Bakar ra berkata, ”Aku tidak akan membantu dirimu lagi.” Tetapi Sayyidina Abu Bakar ra diingatkan oleh Allah dalam ayat yang terdapat dalam Surat An-Nur ayat (22) :
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Maka ketika itu, Sayyidina Abu Bakar ra memaafkan dan tetap memberi kebutuhan sehari-hari Misthah bin Utatsah dan keluarganya.
Maka saat itu, Abu Bakar ra berkata, ”Aku tidak akan membantu dirimu lagi.” Tetapi Sayyidina Abu Bakar ra diingatkan oleh Allah dalam ayat yang terdapat dalam Surat An-Nur ayat (22) :
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا
تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Maka ketika itu, Sayyidina Abu Bakar ra memaafkan dan tetap memberi kebutuhan sehari-hari Misthah bin Utatsah dan keluarganya.
Jiwa yang pandai
memaafkan adalah jiwa yang mutmainah, yang lapang dan jiwa yang semacam itu
tidak akan tersebtuh api neraka.
3. Kemudian
yang ketiga, yang disebut dengan hayyin adalah mereka yang memiliki jiwa yang
tenang, tidak grusa-grusu, tidak kagetan, tidak nggumunan kata orang jawa, kesemuanya disandarkan kepada Allah SWT.
Marilah kita bentuk jiwa kita menjadi jiwa yang hayyin, yang tidak mudah mengolok-olok dan menyalah-nyalahkan orang, memiliki jiwa yang pandai memaafkan dan memiliki jiwa yang tenang yang disandarkan kepada Allah SWT. Memang cukup berat kita lakukan tetapi setidaknya kita memiliki pengetahuan dan pengetahuan itu kita jadikan dasar sebagai amal perbuatan kita sehari-hari.
Mudah-mudahan
kita diberikan kekuatan dan hidayah oleh Allah SWT sehingga kita menjadi
manusia yang memiliki jiwa hayyin sebagaimana yang dimaksud oleh Rasulullah
saw.
Aamiin Allahumma aamiin.
Belum ada Komentar untuk "Diantara Orang Yang Tidak Tersentuh Api Neraka, Orang Yang Hayyin"
Posting Komentar