Masjid untuk mengenang Ibu Tien Soeharto, Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta


Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta

 اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه

Pada tanggal 7 November 2019, Kamis malam jam 20.00 WIB, dengan moda transportasi Kereta Api, kami berangkat ke Jakarta untuk berkunjung ke rumah bibi.  Kunjungan kali ini, untuk menengok anak perempuan bibi yang baru beberapa bulan lalu melahirkan bayi laki-laki. Lebih dari itu, kami ingin bersilaturahim dengan bibi dan keluarga besarnya yang sudah lama tidak bersua.


Esok paginya, Jumat pukul 05.45 kami sudah tiba di kediaman rumah bibi yang berada di pinggiran Jakarta tidak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tepatnya daerah Ujung Aspal, Pondok Gede, Bekasi.  Rumah bibi yang tidak begitu jauh dari TMII, menguatkan keinginan kami untuk dapat sholat Jumat di Masjid Agung At-Tin. Setelah  melepaskan lelah dan berkangen-kangenan dengan keluarga bibi, kami minta diantarkan ke Masjid Agung At-Tin yang berlokasi di kawasan TMII,  Jalan Raya Taman Mini Pintu 1 Taman Mini, Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. 

Baca juga : Masjid Pesembahan Alumni Unair, Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair Surabaya

Kami harus menghadapi jalanan yang padat merayap dan harus memutar terlebih dulu  untuk mencapai Masjid Agung At-Tin.  Pada akhirnya kami sampai di Masjid Agung At-Tin dan alhamdulillah dapat mendengarkan khutbah jumat dan merasakan sholat jumat di masjid yang besar nan megah ini. 

Masjid Agung At-Tin berdiri pada tahun 1997 dan dibangun di atas lahan seluas 70.000 m2 mempunyai daya tampung jamaah mencapai 10.850 orang. Masjid At Tin diresmikan oleh Presiden RI kedua, Jenderal Besar HM Soeharto pada tanggal 26 Desember 1999.

Nama At-Tin diambil dari salah satu surat dalam Al-quran yaitu surat At-Tin.  Tin memiliki arti buah yang sangat manis, lezat, bergizi dan dipercaya mempunyai manfaat yang besar baik sebelum matang maupun sesudahnya. Sebagaimana manfaat buah Tin, Masjid Agung At-Tin ini diharapkan menjadi oase dan memberikan pencerahan intelektual bagi kehidupan manusia. 

Selain terinspirasi dari surat At-Tin, pemberian nama At-Tin sebenarnya juga merupakan upaya untuk mengenang Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto. Pendirian masjid Agung At-Tin ini dimaksudkan sebagai doa dan perwujudan rasa cinta kasih yang tulus dari anak-anak kepada ibunya dan kecintaan cucu-cucu kepada neneknya.

Pertama kali memasuki kawasan  Masjid Agung At-Tin, terlihat masjid yang besar dan megah dengan  halaman yang sangat luas. Masjidnya bernuansa putih krem berpadu dengan sedikit warna merah hati. Dari depan, tampak 3 pintu masuk masjid yang besar berbentuk lekukan anak panah dengan ornamen yang menghiasi dinding-dindingnya. Bagian tengah lekukan anak panah didominasi warna merah hati.

Kubah besar utama berada tepat ditengah bangunan masjid berbentuk setengah lingkaran berwarna merah hati dengan garis melingkar warna hitam. Puncak kubah bertuliskan lafazh Allah.   Empat menara kembar berbentuk kotak berdiri pada setiap sudut masjid dengan kubah kecil berwarna merah hati berbentuk oval setengah telur yang puncaknya berbentuk bulan sabit. Dinding menara berhiaskan lekukan anak panah  berwarna merah hati sama seperti lekukan anak panah pintu depan masjid, namun terlihat lebih kecil dan lebih panjang. 

Berdiri satu menara lagi dengan bentuk berbeda dari 4 menara kembar sebelumnya. Menara ini  terpisah dari bangunan utama masjid dan terletak di sebelah barat sisi selatan  masjid. Menaranya berbentuk bulat dengan dengan kubah kecil berwarna merah hati berbentuk oval setengah telur yang puncaknya berbentuk bulan sabit, sama persis seperti kubah 4 menara lainnya.

Baca juga : Menara 99 Meter, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya 

Sekeliling halaman masjid terdapat koridor-koridor yang terhubung dengan bangunan utama masjid.  Jamaah tidak akan kepanasan atau kehujanan  bila memasuki masjid melalui koridor tersebut.  Di halaman masjid terdapat juga bangunan seperti tempat air mancur yang berfungsi juga sebagai tempat wudhu terbuka.  Bagi jamaah pria dapat memanfaatkan tempat wudhu tersebut. Halaman depan masjid yang luas berkeramik warna coklat krem dan sebagian halaman pada bagian kiri dan kanannya beralaskan rumput hijau bergaris shof putih. Sekeliling halaman masjid banyak ditumbuhi pohon jenis palem.


Bagian dalam masjid yang digunakan sebagai ruang utama sholat berada di lantai atas. Lantai bawah digunakan sebagai ruang pertemuan dan kemungkinan besar sering digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan.  Dinding bagian depan tempat imamah berwarna hijau tua dengan 7 (tujuh) ornamen atau hiasan berbentuk lekukan anak panah.  Tepat di bagian tengah digunakan sebagai mihrab imam dan tempat mimbar.  Mimbar dibuat cukup tinggi yang memungkinkan semua jamaah dapat melihat khatib atau ustadz yang sedang berceramah di mimbar.

Ruang utama sholat terlihat terbuka dan sangat lapang karena tidak ada dinding-dinding penyangga di tengahnya. Lantai masjid bermarmer warna campuran putih hitam dengan garis batas shof warna hitam.  Memutar dari sebagian sisi kiri, shof belakang, dan sisi kanan ruang utama masjid, terdapat lantai atas yang digunakan juga sebagai tempat sholat.

Mendongak ke atas, kita bisa melihat plafon masjid dan bagian dalam kubah masjid yang anggun dan mewah. Plafon masjid  didominasi warna putih dengan lampu berderet memutari bagian dalam kubah masjid.  Bagian dalam kubah masjid terlihat kaligrafi ayat-ayat Qur'an warna biru kehijauan yang memutari dinding bagian dalam kubah masjid.

Baca juga : Pengalaman Sholat di Masjid Kubah Emas Depok

Selesai sholat Jumat, di ujung pelataran masjid dan koridor-koridor masjid tampak ramai pedagang yang menjajakan dagangannya,  terutama pedagang makanan dan minuman.  Lebih ramai lagi, di ujung halaman depan masjid terpisah oleh jalan aspal,  terlihat lebih banyak pedagang dengan tenda-tenda yang memajang dagangannya.  Pedagang makanan dan minuman, pedagang tas, dompet dan sepatu, pedagang buah yang sudah diiris-iris siap dimakan, dan lain-lain.  Yang paling ramai dan  terlihat paling mencolok adalah para pedagang kemeja dan kaos.

Demikian sekilas gambaran Masjid Agung At-Tin dan alhamdulillah, kami bisa merasakan langsung suasana  sholat Jumat di dalam Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

 
Sumber bacaan :
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_At-Tin




Belum ada Komentar untuk "Masjid untuk mengenang Ibu Tien Soeharto, Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel