Hawa Nafsu Manusia



Hawa Nafsu Manusia
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk melaksanakan hari raya umat islam dalam seminggu, sayyidul ayyam hari Jumat. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw, keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan para pengikut beliau yang istiqomah sampai hari akhir,” ucap khatib sebagai salah satu kalimat pembuka khutbah jumat tanggal 6 Desember 2019 di Masjid Al Istiqomah, Gresik.


Tema khutbah Jumat yang disampaikan khatib mengenai hawa nafsu manusia, yang dibuka dengan hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash ra bahwa Nabi saw bersabda “Tidak beriman seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya ia tundukkan demi mengikuti apa yang aku bawa”.

Baca juga :  Mengingat Kematian, Kajian Jumat di Masjid Agung At-Tin, TMII Jakarta

Selanjutnya khatib menyampaikan :

1.  Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik-sebaik penciptaan sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Tin ayat (4) yang artinya ‘‘Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Disamping fisik yang sempurna, Allah juga memberikan akal kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain.  Manusia memiliki software sempurna yang seharusnya digunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah sebagaimana sebagian besar ayat-ayat Quran yang memerintahkan manusia untuk berfikir, afala ya’lamun, afala tadzakkarun, afala ta’qilun, afala tatafakkarun, dan sebagainya.

2.   Manusia juga memilki hati sebagaimana Hadist Nabi riwayat Bukhari, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah qolbu (hati).” Setelah software untuk berfikir, manusia memiliki hati yang berfungsi untuk menangkal atau memfilter segala perbuatan yang buruk, jahat, rusak, dan sesat. Setiap akan melakukan perbuatan yang buruk atau jahat, kembalikan kepada hati nurani karena pada dasarnya hari nurani akan membisikkan kebenaran dan kebaikan.

Baca juga : Keteladanan Nabi Ibrahim as, Kultum Subuh di Masjid Nurul Jannah Gresik
3. Selanjutnya manusia memiliki hawa nafsu yaitu dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu perbuatan. Nafsu manusia terbagi menjadi 3 golongan :
-   Yang pertama nafsu ammarah, sebagaimana tersebut dalam surat Yusuf ayat (53) 

 وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ   
    "Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
     Nafsu yang tidak terkontrol, dorongan nafsu yang memerintahkan manusia berbuat jahat, munkar, sesat dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya.
-     Yang kedua nafsu lawwamah, surat Al-Qiyamah ayat (2)
وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ   
"Dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (diri sendiri)".
Nafsu yang merasa berat untuk taat kepada Allah dan Rasulnya. Ketika ada perintah dari Allah dan Rasulnya, orang dengan nafsu seperti ini merasa berat untuk melaksanakan.
-     Yang ketiga nafsu muthmainah, surat Al Fajr ayat (27) 

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ.  
      "Wahai jiwa yang tenang".
Orang-orang yang senantiasa nafsunya mengikuti Allah dan Rasulullah. Ridho menyambut perintah Allah dan gembira meninggalkan larangan Allah. Golongan ini yang masuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang dimasukkan ke dalam surga-Nya. 

4.   Sebelum mengakhiri khutbahnya, khatib membacakan hadist Nabi saw tentang penyakit Wahn. Rasulullah saw bersabda,“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn (الْوَهْنَ).” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ (Cinta dunia dan takut akan kematian).

Baca juga : Handphone dan Keshalihan, Kajian Jumat di Masjid Al Istiqomah Gresik

Demikian sekilas khutbah Jumat tanggal 6 Desember 2019 di Masjid Al Istiqomah, Gresik.  Kita bermohon kepada Allah supaya menjadikan kita termasuk  golongan orang-orang yang memiliki nafsu muthmainah dan dijauhkan dari panyakit wahn.

Semoga bermanfaat

Belum ada Komentar untuk "Hawa Nafsu Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel