Khutbah Jumat di Masjid Agung At-Tin Jakarta, Mengingat Kematian


Khutbah Jumat di Masjid Agung At-Tin : Mengingat kematian

 اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه
Masjid Agung At-Tin berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII),  Jalan Raya Taman Mini Pintu 1 Taman Mini, Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.  Hari Jumat, tanggal 8 November 2019 kami bersilaturahim di kediaman rumah bibi yang berada di pinggiran Jakarta tidak jauh dari TMII, tepatnya daerah Ujung Aspal, Pondok Gede, Bekasi. Rumah bibi yang tidak begitu jauh dari TMII, memberi kesempatan kami untuk dapat  sholat Jumat di Masjid Agung At-Tin.


Baca juga : Kajian Jumat di Masjid Al Istiqomah Gresik : Handphone dan Kasholihan


Alhamdulillah,  kami dapat merasakan dan menikmati sholat Jumat di Masjid Agung At-Tin. Untuk mencapai Masjid Agung At-Tin, kami mesti membelah kemacetan dan ketika sudah sampai di lokasi, tidak boleh langsung berbelok, tetapi harus memutar terlebih dulu di tempat putaran yang cukup jauh.  Pada akhirnya kami terlambat hadir dan tiba di dalam masjid ketika khatib sudah naik mimbar dan memulai khutbahnya. 

Meski terlambat, namun khutbah baru saja dimulai sehingga kami masih dapat mendengarkan materi khutbah yang disampaikan khatib. Khatib berada di atas mimbar yang cukup tinggi sehingga jamaah sholat jumat dapat melihat khatib yang sedang menyampaikan khutbah.   

Masjid At Tin, TMII, Jakarta

Berikut ini garis besar materi khutbah yang disampaikan khatib :

1.  Pernahkah kita berpikir tentang orang yang mengalami kematian setiap hari? Pernahkah kita menghitung berapa jumlah orang yang meninggal setiap bulan? Pernahkah kita membayangkan berapa banyak orang yang meninggalkan dunia setiap tahun? 

2. Kematian adalah sesuatu yang pasti, sesuatu yang haq, sesuatu yang benar terjadi sebagaimana difirmankan Allah dalam surat   Al- Ankabut ayat 57 (QS 29 : 57) yang artinya ‘Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami, kamu dikembalikan’.

Baca juga : Kajian Maghrib Berbahasa Jawa di Masjid Hidayatullah Gresik

3.  Sekaya apapun kita, setinggi apapun jabatan kita, segagah apapun kita semuanya akan mengalami kematian. Kematian tidak membeda-bedakan kaya dan miskin, pejabat dan rakyat jelata, tua dan muda, semuanya pasti mati. Kekayaan yang kita miliki, jabatan tinggi yang kita sandang, kegagahan yang kita banggakan, tidak dapat membuat kita lari dari kematian. Surat Al-Jumu’ah ayat 8 (QS 62 : 8) yang artinya Katakanlah,”Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lau Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Dan Surat Al-A’raf ayat 34 (QS 7 : 34) artinya,’Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.’ 

4.  Orang yang paling cerdas adalah orang paling banyak mengingat kematian sebagaimana sebuah hadist nabi saw yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah saw,”Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik?”, beliau saw menjawab,”Yang paling baik akhlaknya”, sahabat ini bertanya lagi,”Lalu orang beriman manakah yang paling cerdas?”, beliau saw menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian.”
 
5.   Dengan mengingat kematian, kita akan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian dan setelah kematian. Kita akan lebih semangat untuk beribadah dan beramal sholih. Kita akan lebih banyak bersedekah, berinfaq, berwakaf dan amalan-amalan kebaikan yang menjadi bekal kehidupan sesudah kematian. Kita akan lebih sabar dan ikhlas untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak yang sholih. 

Baca juga : Kajian Subuh Ustadz dr. H. Agus Ali Fauzi di Masjid Al Mubarok Tuban 

6.   Sebaik-baik bekal untuk menghadapi kehidupan akhirat adalah taqwa sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 197 (QS 2 : 197) yang artinya,’…berbekalah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal sehat!”

Demikian point-point materi khutbah yang disampaikan pada khutbah Jumat tanggal 8 November 2019 di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta.

Semoga bermanfaat.  


1 Komentar untuk "Khutbah Jumat di Masjid Agung At-Tin Jakarta, Mengingat Kematian"

  1. Sangat membantu untuk saya, Semoga materi ceramah khutbah jumat nya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel