Allah Membagi Akhlak Sebagaimana Allah Membagi Rezeki
Jumat, 06 Maret 2020
Tulis Komentar
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه
“Semua orang beranggapan bahwa yang namanya rezeki adalah harta
benda, yang namanya rezeki adalah uang, yang namanya rezeki adalah rumah, yang
namanya rezeki adalah apa yang bisa kita
makan. Namun perlu kita ketahui maasyiral muslimin rahimakumullah bahwa semua
pemberian dari Allah SWT kepada kita adalah rezeki. Bahkan tangan
yang bisa kita gerakkan merupakan rezeki dari Allah. Kita bisa tersenyum merupakan
rezeki dari Allah. Dan disebutkan dalam sebuah hadist bahwa salah satu diantara
rezeki yang diberikan kepada Allah adalah Akhlak Mulia” ucap khatib mengawali tema
khutbahnya pada hari Jumat tanggal 7 Februari 2020 di Masjid Hidayatullah, Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 39 Gresik.
Maka berbahagialah
bagi kita semuanya, bagi keluarga kita yang memiliki akhlak mulia karena itu merupakan
pemberian dari Allah, titipan Allah, hadiah dari Allah yang terindah. Yang
mengindikasikan bahwa orang yang memiliki ahklak mulia merupakan tanda dari
orang yang beriman. Bahkan semakin bertambah iman seseorang semakin bertambah
akhlaknya, semakin mulia akhlaknya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw :
أكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا
أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin
yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Ada orang yang senang menerima tamu, semua jajan yang dipunya dikeluarkan, semua permintaan tamu, ia kabulkan. Ada orang yang suka membantu orang lain, ada orang yang suka berinfaq, ada orang yang suka tersenyum. Semua itu adalah akhlak yang mulia dan ketahuilah maasyiral muslimin rahimakumullah, akhlak yang mulia sudah dibagi-bagi Allah kepada kita semua sebagaimana Allah membagi-bagikan rezeki kepada kita.
إنَّ
الله تعالى قَسَمَ بينكم أخلاقكم، كما قسم بينكم أرزاقكم
“Sesungguhnya Allah Ta’ala membagi akhlak
(yang terpuji) kepada kalian, sebagaimana Allah membagi rezeki kepada kalian”
(H.R Bukhari)
Oleh karena itu Al
Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziah mengatakan bahwa akhlak merupakan hadiah, pemberian,
hibah dari Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia dikehendaki dan ahklak
berupa apa yang Dia dikehendaki. Jika kemudian kita bisa melihat ada beberapa diantara
Saudara kita yang senang berinfaq sementara yang lain pelit bin medit. Ada yang
senang tersenyum, sementara yang lain mukanya senantiasa mrengut (cemberut) tak pernah keluar salam. Ada orang yang sopan di
jalan, sementara ada yang lain tidak sopan di jalan. Dan begitu banyak perilaku
mulia yang sebetulnya Allah SWT telah membagi-bagi itu. Maka berbahagialah bagi
kita semua yang Allah beri, Allah titipi akhlak-akhlak yang baik tidak hanya
satu akhlak tetapi akhlak islamiyah semuanya.
Bahwa kita semuanya diajarkan oleh agama kita untuk tidak hanya berakhlak mulia kepada sesama manusia, tetapi harus berakhlak mulia kepada Allah SWT. Perilaku yang mulia, akhlak yang mulia kepada Allah adalah tidak berbuat syirik kepada Allah dan mentauhidkan Allah. Maka ada orang yang mendahulukan Allah dalam kehidupan sehari-harinya, seperti saat dikumandangkan adzan langsung datang ke masjid untuk sholat berjamaah.
Rezeki berupa akhlak mulia
tidak hanya kita rasakan efeknya di dunia, namun dapat menjadi tabungan amal di
akhirat kelak. Akhlak mulia dapat memperberat timbangan amal perbuatan seseorang
di akhirat. Dan barang siapa yang timbangan amalnya lebih berat maka dia akan
berbahagia kehidupannya. Sebaliknya barang siapa yang timbangan amalnya ringan,
maka tempatnya adalah neraka. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Qari’ah
ayat (6 -9) yang artinya :
“Maka
adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya. Maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”
Ada 2 sikap yang
harus kita kembangkan berkenaan dengan akhlak mulia :
1. Mujahadah, bersungguh-sungguh untuk mencari, berusaha sekuat tenaga
untuk menggapai akhlak yang mulia. Mencari
informasi apa-apa yang disenangi oleh Allah dan apa-apa yang dilarang oleh
Allah karenanya kita akan melakukan apa yang disenangi Allah dan meninggalkan
apa yang dilarang Allah. Perlu diingat bahwa pemberian itu setelah berusaha,
seseorang akan digaji setelah melakukan perkerjaan. Begitu juga dengan Allah
SWT, dan orang-orang yang bermujahadah, bersungguh-sungguh berusaha akan
diberikan kemudahan oleh Allah, akan disambut oleh Allah. Mujahadah berarti
bersungguh-sungguh untuk melawan akhlak yang tidak baik dengan akhlak yang
baik. Apabila kita tidak mudah memberi, maka harus kita lawan dengan
memperbanyak memberi. Apabila kita tidak mudah terseyum, maka harus kita lawan dengan mudah tersenyum.
2. Berdoa, meminta kepada
Allah untuk senantiasa diberi akhlak mulia dan dijauhkan dari akhlak-akhlak
yang jelek. Kita harus merendahkan diri
di hadapan Allah bahwa rezeki, akhlak mulia adalah pemberian, hadiah dari Allah
maka tidak akan muncul sikap sombong. Doa
yang diajarkan Rasulullah saw agar senantiasa diberi akhlak mulia dan
dihindarkan dari akhlak yang buruk :
ا اَلَّهُمَّ ا هْدِ نِيْ لِأَ
حْسَنِ الأَ خْلاَ قِ، فَاِ نّهُ لاَ يَهْدِ يْ لِأَ حْسَنِهَا اِلاَّ أَنْت
وَاصْرِفْ عَنِّيْ
سَيِّئَهَا لَا يَسْرِفُ عَنِّىْ سَيِّئَهَا اِلَّا اَنْتَ
“Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena
sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjukkan kepadanya selain engkau. Dan
jauhkanlah aku dari akhlak buruk, karena sesungguhnya tidak ada yang mampu
menjauhkannya dariku selain Engkau” (HR. Muslim 771).
Abdurrahman
bin Auf, ketika beliau thawaf dalam setiap putarannya doanya selalu sama,”Ya Allah, cabut rasa kikir yang ada dalam
diriku.” Padahal beliau terkenal konglomerat yang begitu dermawan tapi masih sempat berdoa dalam setiap putaran
thawaf untuk dijauhkan dari sifat kikir.
Maasyiral muslimin rahimakumullah, tentu
masih ada akhlak, sifat yang buruk yang ada dalam diri kita, mari kita mintakan
perlindungan kepada Allah dan bermujahadah melawannya agar Allah memberikan
kepada kita akhlak mulia.
Belum ada Komentar untuk "Allah Membagi Akhlak Sebagaimana Allah Membagi Rezeki "
Posting Komentar